Tuesday, 13 May 2014

Mamah

Mah,

Tepat tanggal 13 Mei 2014 adalah ulang tahun Mamah ke 53 tahun. Selamat ulang tahun. Kata itu mungkin terdengar sangatlah sederhana dan simple, tapi Ajeng mengucapkannya dengan tulus dan ikhlas dari seorang putri bungsunya untuk Mamah. Lagi" Ajeng ga bisa kasih apa" selain doa. Ga banyak yang bisa Ajeng berikan untuk Mamah, bahkan Ajeng juga ga menyiapkan apa-apa, Ajeng hanya berharap semoga Mamah diberikan umur yang panjang, sehat selalu, kuat menghadapi segala cobaan, semakin disayang oleh semua orang yang dekat dan sangat menyanyangi dan mencintai Mamah, terutama keluarga, dan yang terpenting adalah semoga Mamah selalu dalam lindungan Allah, SWT. Amin :)

Mah,

Banyak sekali hal-hal yang terjadi di antara seorang ibu dan anak. Ikatan batin seorang ibu kepada anaknya sangatlah kuat apalagi jika jarak antara seorang ibu dan anaknya jauh. Ajeng ingin cerita sedikit mengenai hal ini. Saat Ajeng masih bekerja di Bandung, Ajeng sempat sakit thypus dan pembengkakan hati. Jujur Ajeng ga ngasih kabar ke Mamah karena ajeng ga ingin Mamah khawatir. Ajeng hanya cerita ke kakak" Ajeng dan Ajeng berobatpun diantar oleh teman" kerja Ajeng. Ajeng udah berobat kemana" sampai gonta-ganti dokter kurang lebih 4 kali dan cek darah juga, namun ga ada hasilnya. Sempat Ajeng rasanya ingin menyerah aja (jangan dicontoh ya :) ). Tepat di saat ajeng udah bener" g kuat, di saat Pemilu tgl 9 April kemarin tepatnya pukul 06.00 WIB, Mamah telpon ajeng. Ajeng bener" kaget saat Mamah telpon dan bingung harus bagaimana. Di telpon, Ajeng tiba-tiba diam, dan hanya mendengar Mamah manggil "Jeng...". Suara yang sangat Ajeng rindukan. Ditelpon Mamah cerita bahwa tadi malam Mamah memimpikan Ajeng jatuh dan tertusuk pisau pas dibagian jantung Ajeng dan Mamah bingung harus nglakuin apa dan setelah menceritakan hal itu Mamah langsung menanyakan kabar Ajeng apakah baik" aja. Ajeng sebenarnya nahan nangis saat menjawab pertanyaan Mamah bahwa "Ajeng baik" aja Mah..." . 2 hari setelah Mamah telpon Ajeng, tiba" Jumat tgl 11 April tepat pukul 05.00 WIB Mamah datang ke Bandung ke kos Ajeng tanpa memberi kabar sebelumnya, Ajeng kaget dan Mamahpun langsung menangis karena melihat kondisi Ajeng yang sangat lemah. Siangnyapun Mamah langsung menyuruh Ajeng untuk periksa ke dokter dan cek darah lagi. Ini untuk ke 5 kalinya Ajeng ke dokter dan untuk ke 2 kalinya Ajeng cek darah. Mamah memutuskan untuk tinggal di kos Ajeng merawat Ajeng sampai sembuh total dan dapat berkerja lagi. Dan di sinilah Ajeng sadar akan sesuatu. Sesuatu yang sangat berarti dalam hidup Ajeng. Kasih sayang yang tulus, cinta dan ikatan batin seorang Mamah.

Mah,

Banyak sekali hal-hal yang terjadi di antara seorang Ibu dan anak. Ga sedikit pula hal tersebut buat kita jadi berubah, tapi kita berawal dari keluarga dan berakhir di keluarga juga. Banyak pelajaran yang didapat selama ini, di saat seorang Ibu masih setia mendampingi anaknya. Dan di situlah hal berharga yang didapat di mana seorang Ibu belajar dari tingkah laku anaknya untuk bagaimana bisa mengendalikan kehidupannya. Tidak sekali dua kali seorang anak terus menyakiti Ibunya tanpa mengetahui bagaimana perasaan Ibu sesungguhnya. Anak tidak akan pernah tau seberapa kuat Ibunya karena Ibu tidak pernah memperlihatkan semua itu di depan anaknya. Dan mungkin sering juga anak merasa kalau Ibu tidak sayang lagi sama dirinya, padahal ada satu hal yang sampai kapanpun tidak akan pernah berubah dan siapapun tidak akan ada yang bisa merubahnya. Sejahat-jahatnya, senakal-nakalnya seorang anak, tidak akan pernah merubah kasih sayang dan cinta dari seorang Ibu. Ibu akan tetap menyayangi dan mencintai kita seperti apa adanya, tidak mengenal kata lelah. Bahkan ketika seorang anak telah mencoreng nama baik keluarga, Ibu rela menahan malu demi menghargai perasaan anak dan melindunginya.

Seandainya seorang anak bisa mengembalikan dan memutar waktu, ingin rasanya mengulang itu semua dan melakukan hal yang tidak dapat membuat Ibu kecewa ataupun sedih. Tapi pada kenyataannya adalah seorang anak tidak dapat memprediksikan masa lalu ataupun juga masa depan yang dilalui akan seperti apa. Tapi terlepas itu semua, tidak ada kata yang cukup yang mampu menampung seberapa besar rasa sayang seorang anak terhadap Ibunya. Tanpa Ibu, anak tidak akan pernah ada di dunia ini.

Terima kasih Mah untuk pelajaran yang telah diberikan selama ini agar anaknya tumbuh menjadi anak yang membanggakan. Terima kasih untuk segala cinta dan kasih sayang yang tulus dan segala sesuatu yang telah Mamah berikan untuk Ajeng. Dan saat ini, hanya doa tulus dari Ajeng untuk Mamah yang dapat diberikan. Maafkan Ajeng apabila Ajeng pernah mengecewakan dan menyakiti perasaan Mamah.

Ya Allah, tolong lindungilah Mamah untuk cinta yang tidak pernah terbatas dan selalu ada sepanjang masa, untuk mencintai Ajeng apapun yang terjadi, dan untuk seorang Mamah yang menunjukkan cinta dengan caranya sendiri yang dapat membuat seorang Ajeng merasa bahagia dan senang. Amin.

"Selamat Ulang Tahun Mamah...."


Love, 
Princess Rain

No comments:

Post a Comment